Tokoh Adat Dusun Bukit Barat (Kakek Sugiman)
Sebagai makhluk hidup, manusia sangat mahir dalam beradaptasi dengan lingkungannya dan selalu berupaya untuk memanfaatkan sumber sumber yang ada demi menunjang kebutuhan hidupnya. Hal ini menyebabkan adanya ikatan antara manusia dengan lingkungan alam di
4sekitarnya. Ikatan ini juga memberikan pengalaman dan pengetahuan, serta pikiran pada manusia tentang bagaimana mereka memperlakukan alam lingkungan yang mereka miliki sekaligus menyadari adanya perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya, dan bagaimana cara mengatasi dampak dari adanya perubahan tersebut (Suparlan, 2005:5).
Di Desa Tanjung Putus sendiri, masyarakat kerap kali melakukan suatu uji coba dalam
mengembangkan pemahaman terhadap sistem ekologi dimana mereka tinggal. Namun, pemahaman tentang sistem alam yang terakumulasi ini biasanya masih diwariskan secara lisan, serta biasanya tidak dapat dijelaskan melalui istilah-istilah ilmiah. Lahan-lahan perkebunan yang merupakan tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, dan beberapa lahan yang dijadikan sebagai budidaya perikanan menjadi salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat.
Selanjutnya, mengenai prediksi perubahan cuaca dulunya masyarakat setempat memprediksi pergantian musim sesuai perhitungan bulan dalam satu tahun. Misalnya, dahulu pergantian musim dari musim kemarau ke musim hujan dapat dilihat dari bulan september hingga awal januari.
Begitupun sebaliknya, jika sudah memasuki pertengahan januari hingga agustus biasanya pergantian musim akan kembali terjadi dari musim hujan ke musim kemarau. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu untuk saat ini masyarakat tidak mampu lagi memprediksi cuaca karena perubahan musim hujan dan kemarau sudah tidak sesuai dengan pergantian bulan. Seperti yang
kita ketahui juga Indonesia telah mengalami gejala keragaman iklim seperti
pola musim hujan dan kemarau yang tidak menentu, hal ini berdampak ke seluruh daerah yang ada di Indonesia termasuk di Desa Tanjung Putus ditandai dengan semakin panjangnya musim kemarau atau semakin pendeknya musim hujan dan demikian juga sebaliknya.
Masyarakat di Desa Tanjung Putus dulunya juga memprediksi cuaca dan musim melalui pergerakan angina yang ditimbulkan oleh adanya udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
Jika angina bergerak dari barat, maka biasanya menunjukkan cuaca yang bagus. Sebaliknya, jika angin bergerak dari timur, 5maka menunjukkan bahwa cuaca buruk akan segera terjadi. Masyarakat memanfaatkan rumput atau kelopak bunga untuk mengetahui arah angin bertiup, hal ini dilakukan dengan cara melemparkan rumput atau kelopak bunga ke udara dan memperhatikan ke arah mana rumput atau kelopak bunga tersebut terbang atau jatuh. Selanjutnya, prediksi arah angina dilakukan masyarakat dengan membasahi jari dan mendiamkannya ke udara. Bagian jari yang terasa dingin menunjukkan kemana arah angin bertiup